01/11/11

[Anu Ku Copasji Kodong]Makassar Bukan Berarti Kasar Seperti Durian Kasar Di Luar Manis Di Dalam


Hai Teman-teman Apa Kareba..??
Saya sering mendengar orang berkata bahwa orang Makassar itu orangnya kasar2 ya, bahkan teman2 saya sendiri dari berbagai etnis di Indonesia sering bertanya kepada saya “Apa bener orang Makassar itu cenderung kasar?” 
Nah, kalau sudah ditembak pertanyaan seperti ini, terkadang saya hanya bisa tersenyum atau bahkan tertawa.
Mungkin orang yang memiliki persepsi seperti itu melihat nama “Makassar” identik dengan kata sifat “Kasar”. Sehingga ujung2nya membuat kesimpulan sendiri bahwa orang Makassar itu orangnya kasar2. Nah, lho!?

Perlu saya jelaskan lagi bahwa memang salah satu keunikan negeri ini adalah dari segi budaya dan bahasa yang beraneka ragam.
Disinilah berlaku pepatah “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka tak mungkin bersatu”.
Jadi, letak permasalahan sebenarnya bukan pada perbedaan tradisi antar suku, justeru yang harus dilakukan adalah bagaimana kita bisa menerima dan menyesuaikan diri dengan budaya lainnya.
Jika dilihat dari segi bahasa, Makassar memang cenderung lebih kasar dibanding bahasa Jawa, Sunda atau etnis lainnya. Kalau dengan Medan, Papua, Ambon, Manado, Nusa Tenggara, mungkin samalah.
Tapi jika dilihat dari hatinya, dijamin orang Makassar tidak sekasar apa yang dibayangkan!? Justru Makassar itu ibarat buah durian, luarnya terlihat kasar karena berduri tapi hatinya men, halus dan haruuumm…mmm! Seharum isi daging durian, hehehehe…
Nggak percaya? Datang aja ke Makassar!

Sumber : Copy dari aslinya di http://abughalib.wordpress.com/2009/12/14/makassar-bukan-berarti-kasar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar