13/01/12

Aru - Sumpah Setia Prajurit Kerajaan Gowa



Aru Adalah sejenis puisi dalan sastra Makassar. Angngaru adalah semacam ikrar atau ungkapan sumpah setia yang sering disampaikan oleh orang-orang Gowa di Makassar pada masa silam. Aru biasanya diucapkan oleh seorang bawahan kepada atasannya, abdi kepada Rajanya, prajurit kepada komandannya, masyarakat kepada pemerintahnya bahkan Raja atau Pemerintah kepada rakyatnya. Apa yang diugkapkan dalam Aru itu akan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, baik untuk kepentingan pemerintah pada masa damai maupun masa masa perang.

Aru dapat pula merupakan pendorong atau motifasi untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita sang Raja atau Pemerintah dalam membangun Kerajaan atau Negerinya. Oleh sebab itu, setiap Raja atau Pemerintah yang baru dilantik terlebih dahulu mengucapkan Aru atau sumpah setia didepan Rajanya atau Rakyatnya bahwa ia akan berja sungguh-sunguh dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Pada masa peperangan para prajurit kerajaan gowa yang akan berangkat ke medan perang terlebih dahulu juga mengucapkan Aru didepan Rajanya bahwa ia akan berjuang untuk mempertahankan wilayah kerajaan. Aru dapat pula menjadi pembakar semangat juang para prajurit, menimbulkan semangat patriotik dikalangan prajurit untuk melawan musuh. Aru yang diucapkan oleh prajurit disebut Aru Tubarani.

Selain itu, Aru dapat pula digunakan dalam berbagai hal, antara lain pada upacara adat atau penyambutan tamu kehormatan. Aru yang diucapkan pada upacara tersebut selain memiliki nilai magis dan religius juga mengingatkan kita bagaimana pentingnya penggunaan Aru pada masa lampau.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar